ibu...
ini hanya sepenggal kisah yang kutarik kembali
dari memory yang sama sekali aku tak ingin ingat lagi..
tapi bagaimanapun ibu...
nafas yang ku hirup adalah karna aku
pernah duduk berteduh dalam ruangan sempit didalam tubuhmu.
ibu...
betapa mata ingin menatap senyum yang indah dibibirmu
bukan hanya segebok gambar kakumu didalam hardisku
ibu...
betapa ku merasa perkasa seandainya aku mampu
menarikmu dari keranda yang tertutup kain waktu itu
membangunkanmu dari mimpi panjang yang tiada ujung...
ibu...
hari yang lalu tetap menjadi hari
yang selalu menjadi tangis yang berkepanjangan..
meninggalkan tawa yang dibarengi dengan irisan hati yang menyayat
ibu....
suaraku seperti lolongan serigala ditengah malam..
mengapa kau tak mendengarnya ibu.??
mengapa kau tak pergi sebentar untuk mengunjungiku.
mengusap keningku
sembari mengatakan..."di toto atine.."
pesan yang slalu kau tancapkan dihatiku
ibu...
aku hidup pun hanya menumpang..
begitu juga dengn dirimu ibu..
hari ini atau besok..
ibu dan aku yakin...
kita pasti bertemu lagi...

tapi entah kenapa....
berjumpa dengan mu pun aku harus menunggu
ribuan tahun lamanya...
semoga nanti ketika manusia dikumpulkan..
dihamparan padang mahsyar...
kita dapat bertemu ibu...


irma